Senin, 29 Juli 2019

Bahan ,Media ,Teknik dan Prosedur berkarya seni Gambar Poster

A. BAHAN BERKARYA SENI RUPA GAMBAR POSTER
     Definisi Bahan
Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa  tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni rupa, bahan untuk berkarya seni rupa banyak macam dan ragamnya, ada yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang. Sebagai contoh, pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Kayu  digunakan sebagai bahan bingkai (spanram) untuk menempatkan kanvas dan paku untuk mengaitkan kanvas pada permukaan kayu bingkai tersebut. Bahan untuk berkarya seni rupa dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan sintetis berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya. Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan secara kimiawi di pabrik atau industri terlebih dahulu. Adapun bahan baku olahan adalah bahanbahan alam yang telah diolah melalui proses pabriksasi atau industri tertentu menjadi bahan baku yang memiliki sifat dan karakter khusus. Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan bahan padat dan sebagainya. Alat dan bahan berkarya seni rupa gambar poster antara lain:
  1) Pensil Biasa:
        Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam goresan,dan dapat digunakan untuk menutup bidang       gambar dan membuat bayangan. Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk       dipergunakan menggambar, namun dalam pengunaannya harus       diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.
   2) Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H)
       Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) kemudian F Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk        menggambar mistar, karena jenisnya yang keras tersebut. Semakin  keras tingkatan isi pensil, semakin dapat digunakan untuk menghasilkan garis-             garis yang padat, halus dan tipis.
   3) Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB).
       Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun  gambar reklame.
   4) Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)
        Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap terang. Untuk hampir semua gambar tangan bebas, pensil         jenis B merupakan jenis pensil yang banyak manfaatnya.Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar potret, benda atau pemandangan alam         dalam warna hitam putih.
   5) Konte, berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa
        karena mempunyai goresan yang tebal dan lebar. Dibedakan pula menjadi:
        a) Hard/H/keras.
        b) Medium/HB/sedang
        c) Soft/B/Lunak, dipakai untuk menggambar potret, pemandangan alam dan benda.
    6) Pensil berwarna.

         Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 dan 24 macam warna, mempunyai sifat lunak.

2. Pewarna
    Untuk  mewarnai gambar poster dapat menggunakan:
    a. Pensil Warna 
        Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 dan 24 macam warna, mempunyai sifat lunak.
    b. Cat Air
          Cat air adalah media seni rupa yang memiliki sifat khusus yaitu tembus pandang / transparan. Apabila terjadi susunan warna tumpang tindih maka warna yang tertindih tidak tertutup sepenuhnya. Bahkan dari garis tumpang tindih itu menimbulkan efek warna campurannya. Cat air menggunakan air sebagai medium pengencernya sehingga tidak dapat digunakan di atas kanvas cat minyak. Kertas yang digunakan sebaiknya khusus untuk cat air,
karena daya serapnya telah disesuaikan dengan sifat cat air yang harus banyak menggunakan air dalam penggunaannya. Cat air tidak digunakan untuk pewarna yang tebal dan pekat, karena jika digunakan secara tebal dan pekat pengeringannya lama dan kemungkinan merusak kertas jika tertempel dengan kertas atau benda lain. Pada waktu mengeluarkannya tidak boleh diambil dengan kuas yang basah langsung dari tubenya, sebab jika air masuk ke dalam tube warna di dalam akan menjadi keras dan tidak dapat dikeluarkan. Dalam menggunakannya keluarkanlah warna cat air secukupnya di atas palet cat air. Kemudian tetesi air secukupnya dan aduk sampai rata baru dapat digunakan dengan menguaskan di atas kertas. 
Dalam penggunaannya cat air harus 'sekali gores jadi’ dan tidak bisa diperbaiki kembali jika ada kesalahan. Oleh sebab itu penggunaan cat air harus betul-betul cermat, penuh konsentrasi dan berhati-hati. Sebelum menerapkan warna, sebaiknya kertas dibersihkan dahulu dengan menggunakan kapas atau tisu lembab dengan cara mengusapkannya di permukaan kertas dengan lembut dan hati-hati agar kertas tidak luka. Kapas atau tisu jangan terlalu basah karena dapat menyebabkan kertas bergelombang. Pembersihan ini penting dilakukan untuk menghilangkan kotorankotoran pada permukaan kertas yang dapat mengganggu penyerapan warna yang digunakan. Teknik pewarnaan dengan cat air biasanya mulai dari warna tipis dan ringan kemudian secara perlahan diberikan tonasinya ke warna yang lebih kuat. Cat yang masih basah tidak dapat segera ditindih dengan warna lain karena warna akan bercampur dan nampak kotor, untuk itu harus ditunggu sampai warna setengah kering.
        

   c. Crayon / Pastel
            Pastel adalah media menyerupai kapur tulis tetapi dibuat dengan pigmen warna dicampur        dengan  zat pengikat berupa resin dan plaster. Bahan ini dicampur, dibuat pasta kemudian dibentuk batangan lalu dikeringkan. Kualitas pastel tergantung dari komposisi bahannya. Pastel dengan warna cerah biasanya bahan plasternya sedikit, karena bahan ini berfungsi untuk mengurangi cerahnya pigmen warna. Pigmen warna cerah disebabkan oleh tingginya
konsentrasi (extract) pigmen yang dibuat dari dedadunan, bagian tertentu binatang (tulang, lemak), dan bahan sintetis. Baik buruknya kualitas pastel maupun bahan pewarna lainnya sangat tergantung pada daya tahannya terhadap sinar. Artinya, warna tidak cepat berubah jika terkena sinar matahari langsung, tidak pecah, tidak berubah dalam jangka waktu panjang. Hal ini penting diperhatikan karena akan mempengaruhi pula kualitas karya. Selain berbentuk kapur tulis, pada saat ini diproduksi pastel dalam bentuk pensil, namun di Indonesia belum banyak beredar. Di dalam penggunaannya, pastel dapat diterapkan dengan membuat garis atau arsiran dan dikombinasi blok tipis atau sebaliknya dengan blok yang tebal menutup permukaan kertas.
Menggunakan pastel perlu didukung peralatan dan bahan lainnya seperti alat peruncing untuk mendapatkan ujung runcing ketika membuat garis atau bagian yang kecil. Peruncing pastel dapat menggunakan amril yang dilekatkan pada papan atau menggunakan peruncing pensil. Untuk pastel kapur dapat
menggunakan karet penghapus yang lembut untuk memperbaiki kesalahan atau membuat efek lighting dalam menggambar bendabenda yang mengkilat. Sedang untuk pastel minyak, jika ada kesalahan dalam penerapan warnanya dapat ditumpang dengan warna yang lain, dan jika warnanya tebal dapat dikerok dengan pisau ‘cutter’. Percampuran warna dapat dilakukan langsung di atas kertas dengan menggosokkan kain atau jari, atau alat lainnya seperti kuas, kapas, dan tisu. Pencampuran dapat pula dilakukan di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 55 luar kertas dengan membuatnya menjadi serbuk terlebih dahulu, lalu serbuk tersebut dicampur hingga menjadi homogen sebelum digunakan. Apabila batang pastel sudah kotor, bersihkan dengan menggunakan kain.
   

    d. Spidol
      

        
 3. Alat 

     Alat berkarya seni rupa gambar poster disesuaikan dengan pewarna yang digunakan antara lain : kuas , palet, penggaris, penghapus, jangka, dll


Tidak ada komentar:

Posting Komentar